MENILAI PERKEMBANGAN USAHA_MATERI PKK SMK KELAS XII
MENILAI PERKEMBANGAN USANA
A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan
usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan
potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha “. Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan,
terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah
yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan
aliansi dengan yang lain,atau perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat
memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual
untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti,
menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan
bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas
pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain
Dalam
menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha
, supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses.
Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan
proses yang pada umumnya bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada
kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru memulai
usaha sangatlah sulit .
B. Hambatan Dalam Pengembangan Usaha
Banyak hambatan
– hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau
terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya . Tetapi hambatan-
hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembankan dan menerapkan
strategi pengembangan usaha yang baik .
Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau
tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri
kita sendiri. Dengan niat yang sungguh – sungguh kita bisa mengembangkan usaha
kita menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh –
sungguh maka sebaliknya usaha kita akan
bangkrut.
Cara lain yang
harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan
memberikan pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha ( wirausaha)
seperti memberi pelatihan workshop tentang pengembangan usaha , dan sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan
usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian
dari perencanaan pemasaran ( marketing plan ) oleh karena itu setiap pengusaha
baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih
dahulu sebelum mengembangkan usahanya . Di dalam marketing plan itu dimuat hal-
hal sebagai berikut seperti analisa situasi , tujuan pemasaran , anggaran
pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap pemasaran dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
usaha yang baik itu dimulai dari diri kita sendiri walaupun banyak menghadapi
kendala – kendala dalam dunia usaha. Dan Faktor modal bukanlah menjadi hal yang
terpenting dalam mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana kita sebagai
pengusaha dapat mengembankan usaha yang baik,
sehingga usaha kita dapat bertahan lama dan tidak bangkrut. Dengan demikian
Pengembangan usaha yang baik tidak lepas dari
masukan atau informasi yang sifatnya membangun untuk pengusaha.
C. Strategi Dan Cara Pengembangan Usaha
Suatu usaha yang
telah dikenal baik oleh banyak masyarakat dan menghasilkan laba disebut dengan
usaha yang telah berkembang, usaha seperti itu yang ingin dicapai oleh semua
pelaku usaha. Kita menyadari bahwa ketika kita telah berhasil dalam
membangun/memulai suatu usaha baru, tantangan berikutnya adalah bagaimana
strategi dan cara mengembangkan usaha yang kita miliki agar menghasilkan
sesuatu sesuai dengan yang kita harapkan. Inti dan garis besar dari
pengembangan usaha adalah pemasaran dan maksimalnya laba, ada beberapa hal yang
bisa dilakukan dalam pemasaran dan pemaksimalan laba, berikut ini adalah
strategi dan cara yang dapat kita lakukan dalam upaya untuk mengembangkan usaha
:
1. Strategi dan cara yang pertama ini adalah
dengan melakukan pengolahan terhadap produk yang dimiliki, kita bisa melakukan inovasi
terhadap produk agar berbeda dan terlihat lebih menarik dari produk yang
lainnya, ataupun kita bisa melakukan perbaikan terhadap produk agar dapat
bersaing dengan produk-produk lain. Inti dari strategi dan cara mengembangkan
usaha yang pertama ini adalah produk yang kita miliki tidak boleh kalah dan
harus bisa bersaing dengan produk lainnya.
2. Strategi dan cara yang kedua ini adalah
melakukan pengembangan dengan melakukan promosi/iklan secara konsisten, jika
kita mengenalkan produk kita secara terus-menerus atau konsisten alhasil para
konsumen tidak akan mudah melupakan merk pruduk yang kita tawarkan, dan
diharapkan produk kita dapat menjadi pertimbangan para konsumen.
3. Strategi dan cara mengembangkan usaha
yang ketiga adalah dengan memberikan harga yang terjangkau dan kompetitif,
serta memberikan pelayanan yang maksimal terhadap konsumen/pelanggan. Jangan
memberikan harga yang terlalu mahal, jangan terlalu rakus. Kita hanya perlu
memastikan bahwa kita tidak mengalami kerugian, dan berikanlah pelayanan
semaksimal mungkin kepada para konsumen maupun pelanggan agar mereka dapat
menilai langsung keunggulan kinerja kita.
4. Strategi dan cara yang keempat adalah
mencoba menjalin hubungan yang harmonis kepada para pihak internal maupun
eksternal perusahaan. Pihak eksternal dapat meliputi para distributor, pemasok,
ataupun para pelanggan, sedangkan pihak internal seperti para karyawan. Bisa
kita bayangkan jika hubungan kita dengan mereka tidak harmonis, apa bisa urusan
kita dapat berjalan lancar yang ujung-ujungnya menyangkut urusan usaha kita,
saya rasa tidak.
5. Strategi dan cara mengembangkan usaha
yang kelima adalah dengan berusaha keras, bersungguh-sungguh dan mau belajar.
Ini yang harus kita lakukan jika ingin usaha yang telah kita rintis dengan
susah payah dapat berkembang.
D. Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha
Pengembangan
usaha memiliki tingkat yang berbeda. Level atau tingkatan tersebut menjadi
produk, komersial dan korporasi. Berikut adalah tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :
1. Tingkat Produk
Pada level
produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru.
Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi
menjadi satu kategori yaitu : Perkembangan incremental. Perkembangan
Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau
teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus
benar-benar hal baru yang dikembangkan
dari awal.
Misalnya dari
pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada
seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel anda. Dalam kedua kasus platform
ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat Komersial
Dalam contoh
bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti berburu pelanggan baru
di segmen pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan ini memerlukan individu
yang secara psikologis kuat dan mampu
menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha
komersial adalah saluran atau
organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri
dari mitra dan agen seperti, distributor,
pemegang lisensi, franchisee, atau cabang
sendiri baik di nasional atau internasional. Pengembangan usaha
komersial adalah tingkat rantai nilai. Pada
pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan
penawaran produk secara keseluruhan. Pengembangan usaha /bisnis di
perusahaan–perusahaan teknologi yang telah
mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau
platform untuk membentuk seluruh produk.
Seluruh produk umumnya terdiri dari
beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup. Sebuah teknologi pada
umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain
yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat Korporasi
Fokusnya adalah
bukan pada produk maupun komersial
tetapi pada korporasi tingkatan usaha.
Dan pada
intinya tingkat pengembangan usaha ini
adalah tentang merger & akuisisi (M & A), usaha patungan (JV),
saham langsung investasi (DEI) dan aliansi strategis.
Ini berkaitan dengan
analisa bisnis portofolio, keuangan perusahaan, hukum kontrak, hukum pajak,
hukum sosial, anti kepercayaan hukum, manajemen perubahan , dan manajemen budaya
E. Jenis-jenis Pengembangan Usaha
Menurut Subagyo (2008), secara
umum pengembangan usaha dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Pengembangan vertikal.
Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara membangun inti bisnis
baru yang masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya.
Pengembangan horizontal.
Pengembangan horizontal adalah pembangunan usaha baru yang bertujuan memperkuat
bisnis utama untuk mendapatkan keunggulan komparatif, yang secara line produk
tidak memiliki hubungan dengan core bisnisnya.
Menurut Humaizar (2010),
berdasarkan caranya pengembangan usaha dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Perluasan ke hulu atau ke hilir.
Arah pengembangan usaha disesuaikan dengan posisi usaha anda saat ini, jika
usaha tersebut berada di hilir, maka pengembangannya kearah hulu. Kelebihan:
pengembangan pada posisi ini lebih muda, karena telah mengetahui pasar, sumber
material, dan teknologi. Kekurangan: jika terjadi permintaan produk pada bisnis
ini melemah, maka tingkat penjualan akan menurun.
Diversifikasi usaha.
Diversifikasi usaha adalah mengembangkan usaha ke berbagai jenis usaha.
Kelebihan: jika salah satu jenis usaha mengalami penurunan permintaan pasar
(rugi), maka usaha yang lain masih dapat menutupi kerugiannya. Kekurangan:
pengembangan cara ini cukup sulit dilakukan karena harus mempelajari dari awal
baik pasar, sumber material, ataupun teknologinya dan sebagainya.
Menjual bisnis (franchise). Arti
dari menjual bisnis disini adalah menjual hak patennya. Ini dilakukan ketika
usaha tersebut sudah memiliki hak paten atas produk atau jasa dan konsep
pemasarannya.
Strategi Pengembangan Usaha
Menurut Hendro (2011), terdapat
beberapa strategi yang biasa digunakan dalam pengembangan usaha, yaitu sebagai
berikut:
a. Mengembangkan pasar dari sisi
produknya
Mengembangkan pasar dari sisi
produknya adalah langkah yang paling memungkinkan untuk dilakukan pertama kali
karena produk utamanya telah diperkenalkan dan sudah tumbuh, sehingga masalah
profitabilitas (kemampuan mendapatkan laba) serta popularitas dan kualitas
sudah diterima di pasar. Contohnya adalah:
Memperbesar variasi produk,
misalnya: melalui kemasan botol, sachet, gelas, dan lain-lain.
Melalui kategori produk,
misalnya: kategori untuk dewasa, kategori untuk remaja, kategori untuk ibu-ibu,
kategori untuk anak-anak, kategori untuk usia diatas 50 tahun, dan lain-lain.
Masing-masing kategori produk bisa dibedakan secara dosis, ukuran atau
kadarnya, dan hal-hal lain yang disesuaikan dengan kepentingan pemakainya.
Berdasarkan lini produk,
misalnya: untuk produk dengan bahan herbal, untuk produk tanpa bahan pengawet,
untuk produk dengan yang mengandung DHA atau Omega 3, dan lain-lain.
Berdasarkan fungsinya, misalnya:
produk untuk rambut kering, produk untuk rambut berminyak, produk untuk rambut
normal, dan lain-lain.
Menentukan produk baru dengan
pasar yang baru. Dengan pengembangan produk, maka diharapkan penjualan akan meningkat
karena pasar yang dibidiknya semakin berkembang dan bervariasi.
b. Mengembangkan pasar dari sisi
sistem penjualannya
Banyak strategi mengembangkan
pasar yang dilakukan mengembangkan sistem penjualannya, antara lain:
Mengembangkan sistem distribusi
penjualan kedalam (internal), antara lain: 1) Mengembangkan sendiri, seperti:
membuka cabang baru dikota-kota besar, membuka outlet, agen, atau sejenisnya
atas dana sendiri dan membuka jalur distribusi sendiri. 2) Mengembangkan
melalui kerja sama dengan pihak lain,
Mengembangkan sistem jaringan
pemasaran dengan pihak lain, antara lain: 1) Membuat jaringan pemasaran secara
berjenjang, MLM (multi level marketing) dimana konsumen adalah pemasar (ranting
pemasaran) dan distributor sekaligus. 2) Membuat, menyusun, merencanakan sistem
franchising dengan menjual jaringan, standar operasional, merek produk, nama
perusahaan, popularitas, dan lain-lain. 3) Sub-kontraktor sebagian dan seluruh
proses pemasaran, misalnya subkontraktor desain, supplier, broker, dan lain-lain.
4) Kerja sama operasional atau outsourcing untuk bagian dari kegiatan
pemasaran, misalnya kerja sama developer dengan broker.
Mengembangkan pasar dengan
menggabungkan bisnis yang lain dalam satu industri. Cara yang tepat untuk
memperbesar pasar bila modalnya cukup dan ingin cepat menjadi besar adalah
akuisisi (mengambil alih bisnis lain) dan Merger (menggabungkan dua badan usaha
atau lebih).
c. Mengembangkan pasar dengan
strategi integrasi (penyatuan)
Terdapat dua jenis strategi
integrasi, yaitu:
Integrasi vertikal (hulu ke hilir
dari flow industry). Penyatuan integrasi vertikal dengan cara membeli
perusahaan kedalam (pemasok, konsultan, produsen, dan lain-lain) atau membeli
perusahaan keluar arah konsumen (distributor, wholeseller, agen, outlet, dan
lain-lain). Contohnya adalah perusahaan mie yang membeli perusahaan gandum,
perusahaan hypermarket yang membeli perusahaan jaringan mini market, dan
lain-lain.
Integrasi horizontal (antar
produk, antar kategori). Penyatuan integrasi perusahaan-perusahaan yang
produknya tidak sama tetapi menunjang kesuksesan bisnisnya. Contohnya adalah
perusahaan sepatu membeli perusahaan alat-alat olahraga, dan lain-lain.
d. Mengembangkan pasar dengan
sinergisme
Melakukan pengembangan pasar
dengan cara mengadakan perjanjian kerja sama antara dua perusahaan yang berbeda
pasar dengan tujuan swap market atau tukar pasar dan memperkuat satu sama
lainnya karena keduanya mempunyai keistimewaan. Perusahaan yang satu ingin
memasarkan produknya ke pasar dan perusahaan yang lainnya ingin menambah calon
pelanggan. Contohnya adalah bank dan asuransi, rumah sakit dengan asuransi,
dealer mobil dengan asuransi, dan lain-lain.
F. Tahapan Pengembangan Usaha
Menurut Budiarta (2009), seorang pengusaha untuk melakukan pengembangan usaha umumnya melalui tahap-tahap pengembangan usaha sebagai berikut:
a. Memiliki ide usaha
Awal usaha seorang wirausaha
berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha yang dimiliki seorang wirausaha dapat
berasal dari berbagai sumber. Ide usaha dapat muncul setelah melihat
keberhasilan bisnis orang lain dengan pengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat
timbul karena adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha.
b. Penyaringan ide/konsep usaha
Pada tahap selanjutnya,
wirausahawan akan menuangkan ide usaha ke dalam konsep usaha yang merupakan
tahap lanjut ide usaha ke dalam bagian bisnis yang lebih spesifik. Penyaringan
ide-ide usaha akan dilakukan melalui suatu aktivitas penilaian kelayakan ide
usaha secara formal maupun yang dilakukan secara informal.
c. Pengembangan rencana usaha
(business plan)
Wirausaha adalah orang yang
melakukan penggunaan sumber daya ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Maka
komponen utama dari perencanaan usaha yang akan dikembangkan oleh seorang
wirausaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis yang dijalankan.
Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan bisnis
lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional. Dalam menyusun
rencana usaha (business plan), para wirausahawan memiliki perbedaan yang dalam
membuat rincian rencana usaha.
d. Implementasi rencana usaha dan
pengendalian usaha
Rencana usaha yang telah dibuat
baik secara rinci maupun global, tertulis maupun tidak tertulis selanjutnya
akan diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Rencana usaha akan menjadi
panduan bagi dalam pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang wirausaha.
Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausaha akan mengerahkan
berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga kerja
untuk menjalankan kegiatan usaha.
Komentar
Posting Komentar